1.
SENI
GRAFIS
Mata Pelajaran : Seni
Budaya
Sub Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas / Semester : VIII (2) /
Genap
Standar Kompetensi : Mengapresiasikan diri melalui karya seni rupa.
Kompetensi Dasar :
-
Mengapresiasikan
diri melalu karya seni grafis.
Indikator :
1. Membuat benda pakai dan atau benda hias dengan teknik
cetak tinggi serta mengadaptasi unsur-unsur grafis nusantara.
2. Membuat benda pakai dan atau benda hias dengan teknik
cetak saring dengan mengambil unsur-unsur grafis nusantara.
RINGKASAN MATERI
Pernahkah
kalian melihat seseorang memakai kaos yang ada gambar atau tulisannya?
Pernahkah kalian melihat spanduk, atau poster yang dipasang di pinggir jalan?
Pernahkah kamu melihat peralatan (komponen) elektronika yang memiliki
tulisan/gambar? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut jawabannya pasti “pernah”.
Jika kalian pernah melihatnya, tahukah kalian cara membuatnya?
Perlu kalian
ketahui bahwa gambar atau tulisan tersebut dibuat dengan cara ada yang dicap
dan ada pula yang disablon. Selain itu ada juga yang dibuat dengan menggunakan
teknik Offset yaitu mencetak yang
menggunakan alat percetakan/mesin yang modern, teknik ini biasanya digunakan
untuk mencetak dalam jumlah yang banyak. Teknik cetak yang lainnya adalah cetak
saring atau silk screen printing yaitu
teknik mencetak dengan menggunakan lapisan kain sutra.
Berikut ini
akan kita bahas secara sederhana tentang kedua cara/teknik pembuatan gambar
atau tulisan pada benda-benda tersebut.
A.
CETAK
TINGGI
- Pengertian Cetak Tinggi


Gambar 3.1 : Stempel
Gambar di atas
dibuat dengan menggunakan stempel, yang mana stempel merupakan salah satu alat
untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi. Cetak Tinggi adalah kegiatan mencetak
yang memanfaatkan bentuk/permukaan yang paling tinggi dari suatu plat klise.
Pada cap/stempel tersebut dapat kita lihat adanya gambar atau tulisan yang
timbul yang nantinya akan menghasilkan suatu gambar atau tulisan pada benda
yang diberi cap/stempel. Cetak tinggi termasuk dalam kategori seni grafika.
- Proses Pembuatan Plat Klise
Untuk membuat
plat klise ada beberapa bahan dan peralatan yang harus tersedia.
Adapun bahan dan
alat tersebut adalah :
a.
Bahan,
yang terdiri dari :
-
lem kayu/karet kertas -
papan
-
karet - hardboard/triplek
b.
Peralatan yang diperlukan :
-
pensil - gergaji
-
gunting - pahat
-
pisau cutter - hamer
- Langkah Pembuatan Plat Klise
-
Langkah pertama dalam proses pembuatan plat
klise adalah menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
-
Buatlah pegangan serta alas plat klise dengan
papan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.
-
Potonglah karet sesuai dengan bentuk alas plat
klise dari papan yang telah kalian buat.
-
Gambar/tulislah karet tersebut dengan
menggunakan pensil.
-
Dengan menggunakan cutter cukil bagian
sela-sela tulisan/gambar, sehingga tulisan/gambar yang dikehendaki
permukaannya lebih tinggi.
-
Kemudian tempelkan karet tersebut dengan cara
dilem pada kayu yang sudah dibentuk tersebut.
-
-
Klise plat stempel sudah siap untuk digunakan.
|
![]() ![]() |
B.
SABLON
1.
Pengertian
Sablon
Di
atas telah dijelaskan tentang berbagai teknik mencetak, salah satu diantaranya
adalah teknik sablon. Tahukah kalian apa sebenarnya sablon itu? Sablon adalah teknik mencetak dengan
menggunakan sablon yang berupa suatu penyaring. Teknik tersebut banyak digunakan
untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata, misalnya
untuk mencetak tulisan atau gambar pada alat-alat elektronik, kaos, spanduk,
undangan, pipa, gelas, bolpoint, dan lain-lain. Dalam pembahasan ini akan
dijelaskan teknik menyablon yang sederhana dan sablon dengan menggunakan teknik
modern.
2. Bahan
dan Peralatan Sablon
a.
Menyablon
dengan teknik sederhana (bahan klise alami)
1)
Bahan
:
-
kertas gambar/HVS
-
cat air/tinta cetak
-
klise alami, misalnya sendok, kunci, daun,
pisau, dan lain-lain
2)
Peralatan
:
-
pisau -
sikat gigi - semprotan
-
gunting -
kuas
-
cutter -
busa
3)
Cara
Kerja
-
Ambillah klise alami yang diinginkan.
-
Klise disusun di atas kertas karton/HVS sesuai
dengan yang diinginkan.
-
Mencetak. Proses pencetakan dengan cara
memerciki atau menyemprot klise tersebut dengan bahan pewarna sampai dicapai
ketebalan dan warna yang diinginkan.
![]() |
Gambar 3.3. : Hasil sablon dengan menggunakan klise
alami
b.
Menyablon
dengan teknik modern (bahan kain kasa/screen)
Perlengkapan
yang harus ada dalam proses penyablonan antara lain :
1)
Alat-alat
-
Screen (kain kasa) atau Monyl
Screen
merupakan kain sablon yang berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar atau
tulisan pada benda-benda yang akan disablon. Berdasarkan ukurannya, kain monyl
dikelompokkan menajdi tiga, yaitu monyl
berukuran kasar dengan nomor 60 T – 90 T, yang digunakan untuk mencetak di
atas kaos, kain dan lain-lain; monyl
berukuran sedang dengan nomor 120 T – 150 T, yang digunakan untuk mencetak
di atas kertas, karton, kayu, dan kulit; monyl
berukuran halus dengan nomor 180 T – 200 T, yang digunakan untuk mencetak
di atas kaca, mika, botol, seng, plastic dan lain-lain.
-
Kerangka alat cetak, bingkai yang terbuat dari
kayu atau alumunium.
-
Meja cetak, sebagai alas/tempat untuk melakukan
penyablonan.
-
Pelapis, digunakan untuk menyerap tinta yang
berlebihan.
-
Rakel, digunakan untuk meratakan tinta pada
benda yang disablon.
-
Rak jemuran, untuk mengeringkan benda/kain hasil
sablonan.
2)
Bahan-bahan
-
kain screen
-
obat sablon
-
tinta
3)
Proses
Pembuatan Klise
Ada dua hal yang harus
diperhatikan dalam menggambar rancangan untuk pembuatan klise yaitu
memperhatikan bahan yang digunakan dan teknik yang digunakan untuk menggambar.
Bahan yang digunakan harus transparan, hal tersebut dimaksudkan agar pada saat
penyinaran (pengeksposan) bagian yang seharusnya tidak tembus oleh tinta akan
terkena sinar secara utuh. Bahan yang biasanya digunakan adalah kertas, plastic,
plastic film dan mika.
Dalam
menggambar untuk membuat klise ada beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu
:
-
Langsung
pada screen. Pada teknik ini setelah screen (kain kasa) bersih kemudian
diberi tulisan atau gambar/corak. Untuk area yang diinginkan tidak tembus oleh
tinta diberi emulsi yang dicampur dengan sensitizer kemudian dijemur di tempat
yang panas, setelah kering siap untuk dipergunakan mencetak.
-
Manual.
Teknik manual dilakukan dengan cara menulis/menggambar langsung pada sebuah
kertas putih polos. Untuk mendapatkan tulisan/gambar yang jelas dapat digunakan
pena jenis rapidoatau drawing pen. Setelah gambar/tulisan selesai dibuat,
kertas tersebut kemudian dibasahi dengan menggunakan minyak goring sehingga
kertas tersebut menjadi trasnparan. Setelah kertas tersebut kering dapat
dilakukan pengeksposan gambar.
-
Setting
Komputer. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat gambar/tulisan pada computer
kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis lasser agar tulisan/gambar
hasil cetakan lebih jelas.
-
Fotografi.
Cara ini merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh hasil gambar yang
paling baik diantara cara yang lainnya. Hanya saja cara ini memerlukan waktu
dan biaya yang besar.
4)
Proses
Afdruk
Afdruk adalah proses pemindahan
tulisan/gambar dari screen (klise) pada suatu benda dengan menggunakan bahan
emulsi sablon.
Tahapan-tahapan
proses afdruk adalah sebagai berikut :
-
Pelapisan - Pengembangan
-
Pengeringan lapisan -
Tusir
-
Penyinaran - Pengeringan
ijin copas:) makasih
BalasHapusMkasi ya kak
BalasHapus